Udinmduro's PMKS

BERUSAHA ADALAH PERJUANGAN

Lagu Kebangsaan Malaysia Mirip Lagu Keroncong

Aransemen lagu kebangsaan Malaysia yang berjudul ‘Negaraku’ diduga sama dengan aransemen lagu ‘Terang Bulan’ milik Indonesia. Rekaman lagu tersebut masih tersimpan rapih di Lokananta Surakarta dalam bentuk piringan hitam.

Kepala Cabang Lokanta Surakarta Perum Percetakan Negara RI, Ruktiningsih mengatakan lagu kebangsaan Malaysia ‘Negaraku’ memiliki kemiripan dengan lagu aransemen lagu “Terang Bulan”.

Yang membedakan hanya syairnya saja, sedangkan nada dan iramanya ada kemiripan. “Syairnya lagu asli ‘Terang Bulan’ diganti sesuai dengan syair kepentingan negara Malaysia. Lagu tersebut merupakan lagu hiburan semi keroncong,” kata Ruktiningsing.

Menurutnya, lagu kebangsaan Malaysia, baik lagunya, introduksinya, dan nadanya persis sama dengan lagu ‘Terang Bulan’ yang dimiliki perum percetakan negara Indonesia.

“Artinya jika orang Indonesia mendengarkan, maka akan tahu kalau lagu ini lagu ‘Terang Bulan’. Awalnya saya katakan ini tidak mirip, tetapi kok malah sama,” kata Ruktiningsih di Solo, Jumat, 28 Agustus 2009.

Ketika disinggung bahwa apakah lagu tersebut memang diberikan Soekarno, ia mengaku bisa dikatakan begitu, tetapi pihaknya tidak memiliki bukti otentiknya bahwa lagu tersebut memang diberikan kepada Malaysia.

“Jadi tidak hanya bilang katanya..katanya..Kalau mereka bisa membuktikan ya apa boleh buat. Tetapi kalau tidak ada, kita kan negara hukum yang memiliki UU Hak Cipta. Ya, kita ikuti UU Hak Cipta ini,” tutur Ruktiningsih.

Mengenai siapa pencipta lagu itu, dalam lagu tersebut tidak tertera penyanyi maupun penciptanya. Hanya saja pihaknya ingin menyampaikan apabila bukti asli rekaman ada di Lokananya yang namanya kartu rekaman.

Lagu itu dipindahkan ke piringan hitam pada tahun 1965. “Artinya, lagu tersebut asli. Tetapi, kenapa lagu punya Indonesia kok dipakai Malaysia,” tegas dia.

Dengan demikian ia pun mengharapkan masyarakat Indonesia peduli, untuk melakukan upaya hukum. “Kalau memang harus dilakukan seperti itu apa salahnya. Akan tetapi kita tidak menentang, artinya harus melawan Malaysia, tidak. Namun, etikanya harus ada,”Laporan: Fajar Sodiq | Solo• VIVAnews

Baca Juga :

28 Agustus 2009 - Posted by | BERITA | , , , , ,

1 Komentar »

  1. aduch….kasian bgt sich malaysia tu,
    gak da warga negaranya yang kreatif utk menciptakan nada lagu kebangsaan na sndiri .makanya udah bodo jangan sombong dunk….
    ibarat pepatah “tong kosong nyaring bunyinya”
    ha……….ha………

    Komentar oleh lili amalia | 2 September 2009


Tinggalkan komentar